- · Pernah mengikuti
renungan malam di sekolah dan akhirnya membuat saya menangis habis-habisan
apalagi suasana malam dan gelap menambah situasi tenang pada malam itu. Saya mempunyai sebuah
kelompok persahabatan bernama “Gersik Tm” dan dampak paling besarnya adalah
saya dan teman-teman senang menuliskan nama tim kami di beberapa tempat di
sekitar lingkungan sekolah, tapi akhirnya dihapus juga.
- · Saya sangat antusis ketika di sekolah ada majalah dinding yang dipasang
tepat di dinding depan kelas saya, dan akhirnya saya mulai menempel karya-karya
saya terutama puisi dan cerpen, disinilah saya mulai tertarik pada karya
sastra.
- ·
Saya aktif mengikuti kegiatan gerak jalan sejak dari kelas 5 sampai kelas
6
- ·
Ketika kelas 6 sebelum perpisahan bersama sahabat-sahabat saya, saya dan
sahabat-sahabat saya menguburkan secarik kertas terbungkus plastik mengenai
kisah kami dan harapan kami ke depan di dalam sebuah tanah lapang yang ada di
samping sekolah saya, tapi sekarang tanah lapang sudah dibangun perumahan, jadi
sudah tak tahu kenangan itu tersimpan.
- · Ketika hari ulang tahun saya pernah lari ketika dikejar-kejar teman-teman
untuk disiram air yang sudah menjadi tradisi saat itu tapi saya bisa kabur
sampai di rumah
- · Pernah saya dan teman-teman bermain-main hujan ditengah hujan yang deras
dan bunyi guntur menggelegar tetapi tetap ceria bermain-bermain hujan,
tiba-tiba ada seorang lelaki lewat dan di tengah hujan deras itu lelaki itu berdoa agar kami
selamat, akhirnya kami berlarian menuju k e rumah saya dan masuk makan pisang
goreng yang dibuat ibu saya, dan pisang goreng itu habis dilahap salah satu
teman saya.
- · Saya
mempunyai sahabat ketika SMP dan sampai hari ini masih menjadi sahabat terbaik
saya.
- · Saya
pernah ditegur oleh guru saya karena saya bersikeras tidak ingin mengikuti
lomba menari yang akan mewakili sekolah mengikuti lomba menari dan akhirnya
saya disuruh pulang.
- · Saya
pernah mengikuti lomba MADING di Graha Pena dan untuk pertama kalinya saya
mewakili sekolah saya mengikuti lomba mading dan membuat saya semakin tertarik
dengan hal-hal yang berkaitan dengan majalah dinding (mading)
- · Pernah
mengikuti renungan malam di sekolah dan akhirnya membuat saya menangis
habis-habisan apalagi suasana malam dan gelap menambah situasi tenang pada
malam itu.
- · Pernah
ditegur gara-gara saya cerita dengan teman saya pada saat upacara bendera,
sementara saat itu saya tidak menyadari ada guru yang sedang mengawasi di
belakang saya dan akhirnya diam dan malu-malu sendiri setelah ditegur.
- Ketika kelas 3 SMP saya dan empat sahabat saya selalu menjadi
orang-orang terlama pulang ke rumah dan keluar ketika tiba jam pulang sekolah
karena hal yang paling kami benci berdesak-desakan di gerbang sekolah sambil
menunggu angkutan umum ketika itu kadang-kadang ditegur oleh penjaga sekolah,
beruntung penjaga sekolah kami sangat penegertian dan membiarkan kami tinggal,
akhirnya setiap hari hampir tidak ada orang lalu kami pulang bersama.
-
Ketika kelas 1 SMA saya mempunyai 7 sahabat dan kurang lebih setahun kami
melewati hari-hari bersama-sama, mulai dari acara makan-makan,kerja tugas
bareng, pergi jalan-jalan, dan berbagai kenangan indah, sampai-sampai pernah
kepagian menunggu di mall akhirnya menunggu sangat lama, tapi terpuaskan dengan
kebersamaan kami
Saya pernah pulang sekitar jam 1 malam karena merampungkan mading yang saya
buat bersama teman-teman saya mewakili sekolah saya dan pada malam itu juga
mengantar mading itu langsung ke Gedung Graha Pena Fajar, imbasnya saya
ditelepon terus oleh orang tua saya dan orang tua saya menunggu saya di rumah
sampai tengah malam mereka tidak tidur untuk menunggu saya, beruntunglah karena
mobil yang mengantar saya pulang adalah mobil guru saya jadi orang tua saya
tidak begitu khawatir.
Hal yang paling saya sesali ketika SMA kelas 2 karena saya tidak dapat
mengikuti liburan bersama teman-teman saya di Malino karena saya sedang sakit.
Sungguh penyesalan yang tiada berguna.
Gara-gara telat mengikuti salah satu lomba akhirnya saya dan teman-teman
saya diusir dan diminta mengikuti tahun depan padahal kesempatan kami hanya
untuk satu kali.
Mengikuti liburan kelas 3 SMA di Tanjung Bira, Bulukumba. Ketika itu saking
senangnya sampai lupa foto bersama di Tanjung Bira. Malah sibuk
sendiri-sendiri. Ketika ada bule lewat malah mau berebut foto bareng dan
berbicara dengan bule itu menggunakan bahasa inggris dengan dialek bahasa
Makassar.
Ketika hari terakhir mengikuti UN terjadilah acara coret-coret baju sekolah
ketika itu, dan saya termasuk salah satu yang tidak sedikitpun terkena kejailan
teman-teman saya, dan alhasil saya sampai di Mesjid sekolah saya dan saya
bersih dari coretan, sementara saya sendiri heboh corat-coret baju
teman-teman saya, supaya menjadi kenangan untuk mereka.
-
