Akhir Penantian
-Nurzulasnih-
Ku resah dalam harap
Bukan kutakut engkau tak datang lagi
Namun aku takut ini akan sia-sia
Tahukah engkau aku menantimu?
Menantikan pertemuan kita lagi
Bukan dengan tatapan kosong
Tetapi dengan segenap harapan
Tahukah kau rasa yang membuncah ini?
Pernah kau sematkan hatimu padaku
dan sempat aku sematkan hatiku padamu
Tetapi takdir tak mengizinkan terus berjalan
Seiring dengan kisah yang engkau harap
Aku tahu sejuta harap cinta yang ingin
kau semai bersamaku dengan dasar cintamu
bertahun-tahun lamanya
Sungguh aku pun tak paham
Mengapa Tuhan menautkan hatimu padaku
Kadang aku protes padaNya
Jika kita tak diizinkan bersama dan engkau hanya
akan bersinggah lalu beranjak jauh bersama sang waktu
Lantas untuk apa pertemuan yang dirancang Tuhan untuk kita
Tak cukupkah rumput-rumput yang kita jejaki
menjadi saksi untaian janjimu padaku?
Tapi ku selalu percaya
Ucapanmu itu benar adanya
Sebab aku bisa merasakan setiap ucapan itu
Tak sekedar omongan belaka tapi ada secercah harapan tulus
Tetapi kini kusadari mungkin engkau hanyalah kisah
tuk bersinggah saja di sisi lain hidupku
Tak untuk nanti,
Seperti nanti yang engkau harapkan
Sebab aku rasa seakan ini hanya episode kehidupan
tak pernah akan bersambung tapi telah usai
Mungkin tak akan ada pertemuan kita lagi
Seperti yang pernah engkau janjikan 5 atau 10 tahun lagi
Aku berpasrah bukan pada kisah tentang dirimu lagi
namun kisah yang kelak membawaku percaya itu adalah cinta.
Makassar,
3 Agustus 2013 01:05 WITA
No comments:
Post a Comment