Surat Untukmu yang Tak
mendengar,
Kau tahu kita memang baru saja
bertemu, kita memang teman yang tak kusangka sedekat ini, sedekat ini terlibat
senyum, obrolan yang tak jelas rimbanya, kau sumber semangatku, tak pernah
sedikitpun engkau merasai. Engkau hanya sibuk dengan duniamu sendiri..
Tapi tahu tidak engkau arti kebersamaan yang tercipta itu yang terkadang saya menyalahkan takdir yang mempertemukan kita bahkan kadang menyalahkan diriku sendiri karena seakan membiarkan kebersamaan itu tercipta? sekali lagi tahukah kau makna kebersamaan itu terlebih pada kebersamaan kita?
Mungkin pula engkau tak tahu berapa lama saya ingin menulis surat ini untukmu, hanya untukmu. Tapi ku mohon jangan pernah engkau sebut aku sedang mengagumimu ataupun jatuh hati padamu? ku mohon jangan defenisikan seperti itu, karena akan merusak pertemanan kita. Teman ingat TEMAN!!
Pernah pula di suatu waktu saya tercengang mendengar kisahmu terlebih mendengar sendumu. Saat itu pula saya merasa kita semakin dekat. Hanya itu yang bisa saya defenisikan dekat, sedekat itu.
Apakah engkau baik-baik saja membaca surat ini? semoga saja engkau baik saja. sebab doa ini mengiringi tiap langkahmu. Sesungguhnya saya hanya ingin engkau tahu bahwa ku hanya ingin menjauh darimu, darimu pelan tapi pasti karena kau tak akan akan mengerti luka yang kurasa, semoga dirimu dapat mendefenisikannya, dan memahami kondisiku, ini bukan hanya tentang dirimu, tetapi tentang siapa saja yang tengah menelusuri hatinya yang gundah akan rapuhnya kebersamaan dan akhirnya memilih menjauh.
Di akhir surat ini, saya tak pernah mengharap engkau membalasnya, cukup saja bahwa saya telah lepas menulisnya, harapku hanya satu semoga kepedihan tak pernah betah berpihak padamu, semoga jikapun pedih menghampirimu hanya singgah saja dan berlalu karena aku sudah tak mampu menanggung bebanmu yang terkadang engkau bagi denganku, karena kedekatan kita yang justru melukaiku. Semoga saja engkau paham dan tak pernah menuntutku apapun, yah apapun seperti aku yang tak pernah ingin menuntutmu apapun.
Sampai jumpa pada masa dimana engkau dan aku tak pernah saling menyapa, tak pernah saling kenal sebab aku merindukan masa itu. Entah mengapa aku menyesali pertemuan kita. Semoga ini tak abadi dan segera beranjak pergi.

hihiihihii
ReplyDelete