Cahaya Alam
untuk sahabatku
Kala asyik di depan TV
ku terkejut seketika listrik padam
kini sadar besarnya ketergantungan
para manusia pada listrik
Segera mencari terang di sudut lain
Tepat di teras rumah
Cahaya luas hadir
Cahaya alam peneduh jiwa
serasa tak terjadi apa-apa
Aku diam mengedarkan pandang mataku
pada langit yang hanya diselimuti
awan putih
ditemani burung-burung kecil berterbangan
lalu hujan rintik-rintik datang
menyapa
terasa semakin teduhlah jiwa ini
diiringi suara-suara indah dari
masjid
dan kini senja sore semakin menapaki
malam
cahaya alam sebentar lagi dihiasi
bintang-bintang
Lalu seketika tersadar listrik
kembali hidup
Terucap syukur tiada henti kepadaNya
dan mungkin inilah cara Tuhan sekadar
mengingatkan manusia
pada ciptaanNya
(Nurzulasnih-Makassar, 24 November 2013)
No comments:
Post a Comment