Sunday, 24 November 2013

Puisi

Cahaya Alam
untuk sahabatku

Kala asyik di depan TV
ku terkejut seketika listrik padam
kini sadar besarnya ketergantungan para manusia pada listrik
Segera mencari terang di sudut lain
Tepat di teras rumah
Cahaya luas hadir
Cahaya alam peneduh jiwa
serasa tak terjadi apa-apa 

Aku diam mengedarkan pandang mataku
pada langit yang hanya diselimuti awan putih
ditemani burung-burung kecil berterbangan
lalu hujan rintik-rintik datang menyapa
terasa semakin teduhlah jiwa ini
diiringi suara-suara indah dari masjid
dan kini senja sore semakin menapaki malam
cahaya alam sebentar lagi dihiasi bintang-bintang

Lalu seketika tersadar listrik kembali hidup
Terucap syukur tiada henti kepadaNya
dan mungkin inilah cara Tuhan sekadar mengingatkan manusia
pada ciptaanNya

(Nurzulasnih-Makassar, 24 November 2013)

No comments:

Post a Comment